Hadiri Musik Ramah Difabel 2025, Mendikdasmen Dukung Perjalanan Aman, Nyaman, Bagi Kaum Difabel

By Nurjolis 27 Mar 2025, 17:05:02 WIB Pendidikan Dasar dan Menengah
Hadiri Musik Ramah Difabel 2025, Mendikdasmen Dukung Perjalanan Aman, Nyaman, Bagi Kaum Difabel

Keterangan Gambar : Hadiri Musik Ramah Difabel 2025, Mendikdasmen Dukung Perjalanan Aman, Nyaman, Bagi Kaum Difabel


Jakarta, Kemendikdasmen — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menghadiri program Mudik Ramah Difabel yang bertajuk “Bertaqwa dan Berdaya, Indonesia Ramah Difabel” di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah pada Rabu (26/3). Program ini diselenggarakan oleh Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial yang bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Bank Syariah Indonesia, BSI Maslahat, Bank Central Asia (BCA), Bank Panin, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Program ini sudah berlangsung sejak tahun 2016, lalu berkolaborasi dengan Muhammadiyah pada tahun 2018. Pada tahun 2025, program ini kembali hadir dan diselenggarakan agar memberikan kemudahan bagi peserta difabel dalam melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman. Program tersebut memberangkatkan sebanyak 150 peserta difabel dan keluarga mereka ke berbagai daerah tujuan, seperti Sumatra, Palembang, Kalimantan, Jawa, dan sebagainya. Keberangkatan mudik peserta difabel dilaksanakan, baik melalui jalur darat maupun udara. Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat (MPK PP) Muhammadiyah, Mariman Darto, menyampaikan bahwa pemerintah akan memberangkatkan peserta mudik difabel secara simbolis di berbagai titik, seperti Pulo Gebang, Bandara Soekarno Hatta, dan Halim Perdana Kusuma.

Abdul Mu’ti menekankan bahwa mudik tidak hanya sekadar kembali ke kampung halaman, tetapi juga menjadi sebuah momentum untuk memperkuat ikatan silaturahmi, persaudaraan, dan kekeluargaan dengan saudara-saudara di kampung halaman. Selain itu, peserta mudik juga dapat merenungkan makna dari spiritualitas mudik tersebut supaya tahun berikutnya jauh lebih baik lagi. Terakhir, mudik memberikan kesempatan untuk memperoleh wawasan, inspirasi baru, ide baru, gagasan baru, dan memperkaya pengetahuan selama perjalanan ataupun saat di kampung halaman melalui interaksi antarsesama. Dengan bertukar pengalaman dan belajar dari orang lain, mudik menjadi momen yang tidak hanya bernilai emosional, tetapi juga memberikan manfaat intelektual dan sosial.

Baca Lainnya :

Ketua Tim Mudik Ramah Difabel, Sigit Nugroho, juga turut menyoroti program ini agar tidak hanya sebatas mudik gratis, tetapi juga sebagai bentuk advokasi kepada pemerintah dan masyarakat agar meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, terutama dalam hal akses transportasi dan infrastruktur. 

Program Mudik Ramah Difabel menjadi bukti nyata bahwa aksesibilitas dan inklusivitas dalam sektor transportasi makin mendapat perhatian. Program ini diharapkan dapat terus berlanjut dan berkembang sehingga menciptakan lingkungan yang lebih ramah bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi penyandang disabilitas. Dengan semangat kebersamaan dan dukungan dari berbagai pihak, mudik yang aman, nyaman, dan inklusif dapat terwujud bagi semua. “Mudah-mudahan semuanya berjalan lancar dan semoga saudara-saudara dapat menikmati mudik secara asyik, mudik yang bahagia, dan mudik yang membawa berkah untuk kita semua,” tutup Abdul Mu’ti.*** (Penulis: Riska/Editor: Denty A.)

Penulis: Kontributor BKHM

Editor: Denty Anugrahmawaty




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment