Breaking News
- Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025
- Lebih Dari 1.200 Guru SMK dan Instruktur LKP Siap Tingkatkan Kompetensi
- Menyuarakan Kembali Semangat Kartini dalam Bedah Buku Trilogi Kartini
- Kemendikdasmen Dorong Kolaborasi Pusat dan Daerah Ciptakan Lembaga Pendidikan yang Berkualitas
- Bergabunglah dalam Workshop & Sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025!
- Kemendikdasmen Apresiasi Penyelenggaraan Program Bahasa Inggris BERCERITA di Kabupaten Belitung
- Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Program Prioritas SEAMEO 2021–2030
- Revisi UU Sisdiknas Gabungkan 4 UU Terkait Pendidikan, Resentralisasi Guru Dibahas
- Halalbihalal Keluarga Besar Kemendikdasmen: Perkuat Semangat Pengabdian dan Kerja Sama
- Kewaspadaan Terhadap Potensi Bencana Alam Erupsi Gunung Gede dan Gunung Salak di Wilayah Sekitarnya
Sabet Penghargaan di OSN, Maria Sosok Talenta Asal Papua Pegunungan

Keterangan Gambar : Sabet Penghargaan di OSN, Maria Sosok Talenta Asal Papua Pegunungan
Jakarta, Kemendikdasmen - Maria Marianty Jimpista Kogeya, atau yang akrab disapa Maria, merupakan siswi SMA Negeri 1 Wamena yang berhasil mengantongi penghargaan Best Business Case dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) Ekonomi SMA/MA pada tahun 2024.
Sosok talenta asal Papua Pegunungan ini mengaku bahwa dirinya tidak pernah membayangkan bisa mencatatkan prestasi tersebut.
Muncul Rasa Tak Percaya Diri, Hingga Berujung Tekad Kuat
Awal mula, Maria sempat tak percaya diri ketika memutuskan untuk mengikuti OSN. Beruntung, seorang teman berhasil meyakini Maria untuk memberanikan diri mendaftar, meskipun tenggat waktu pendaftaran sudah di ujung tanduk.
Dari enam pendaftar, terpilihlah Maria menjadi salah satu dari lima perwakilan sekolah yang ikut dalam OSN tingkat kecamatan. Rasa tak percaya diri kembali menyerang kala memikirkan babak berikutnya. Namun, semangat Maria tak padam begitu saja.
Ia memutuskan tak berlarut-larut dan memilih mempelajari materi ekonomi melalui platform YouTube beserta soal OSN dari tahun sebelumnya, tentu didampingi oleh guru ekonomi di sekolahnya. Hasil kerja kerasnya membuahkan hasil manis, dirinya berhasil lolos ke OSN tingkat provinsi (OSN-P) dan merasa sangat bersyukur.
Berbagai tantangan pun muncul, termasuk masalah jaringan internet yang kurang memadai hingga menyebabkan keterlambatan beberapa menit saat mengikuti OSN-P. Dengan tenang, Maria tidak menyerah dan tetap melangkah maju, hingga akhirnya lolos menjadi perwakilan Provinsi Papua Pegunungan pada ajang OSN SMA/MA Tingkat Nasional 2024.
"Puji Tuhan sekali sa berhasil lulus dan lanjut di tahap OSN. Di situ sa sangat senang dan sangat mengucap syukur kepada Tuhan," ungkap Maria, dikutip dari laman Puspresnas Kemdikbud, Jumat (14/02).
Di tingkat OSN nasional, kemampuan dan pengetahuan ekonomi Maria diuji kembali. Ia harus menjalani tes ekonomi dan financial literacy di hari pertama yang dilanjutkan dengan tes business case pada hari kedua. Meskipun awalnya bingung, ia memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencari referensi dan mempersiapkan diri lebih baik lagi.
"Dari situ sa mulai belajar materi yang diberikan di grup OSN Ekonomi, yaitu tentang ekonomi, financial literacy, dan business case. Awalnya sa bingung apa itu business case, tapi sa mencari di internet," terangnya.
Sayang, medali juara tak berhasil diraih oleh Maria, namun begitu ia mampu mendapatkan penghargaan sebagai Best Business Case. Menurut Maria, perjuangannya tak lepas dari dukungan orang tua dan kawan-kawannya.
“Sa juga sangat berterima kasih kepada teman kelompok yaitu (Celin, Panji, Sheva, dan Adi). Terima kasih karena sudah menjadi tim yang terbaik di OSN kemarin," tukas Maria. (Luthfiyyah R./Editor: Denty A.)
Sosok talenta asal Papua Pegunungan ini mengaku bahwa dirinya tidak pernah membayangkan bisa mencatatkan prestasi tersebut.
Muncul Rasa Tak Percaya Diri, Hingga Berujung Tekad Kuat
Awal mula, Maria sempat tak percaya diri ketika memutuskan untuk mengikuti OSN. Beruntung, seorang teman berhasil meyakini Maria untuk memberanikan diri mendaftar, meskipun tenggat waktu pendaftaran sudah di ujung tanduk.
Dari enam pendaftar, terpilihlah Maria menjadi salah satu dari lima perwakilan sekolah yang ikut dalam OSN tingkat kecamatan. Rasa tak percaya diri kembali menyerang kala memikirkan babak berikutnya. Namun, semangat Maria tak padam begitu saja.
Ia memutuskan tak berlarut-larut dan memilih mempelajari materi ekonomi melalui platform YouTube beserta soal OSN dari tahun sebelumnya, tentu didampingi oleh guru ekonomi di sekolahnya. Hasil kerja kerasnya membuahkan hasil manis, dirinya berhasil lolos ke OSN tingkat provinsi (OSN-P) dan merasa sangat bersyukur.
Berbagai tantangan pun muncul, termasuk masalah jaringan internet yang kurang memadai hingga menyebabkan keterlambatan beberapa menit saat mengikuti OSN-P. Dengan tenang, Maria tidak menyerah dan tetap melangkah maju, hingga akhirnya lolos menjadi perwakilan Provinsi Papua Pegunungan pada ajang OSN SMA/MA Tingkat Nasional 2024.
"Puji Tuhan sekali sa berhasil lulus dan lanjut di tahap OSN. Di situ sa sangat senang dan sangat mengucap syukur kepada Tuhan," ungkap Maria, dikutip dari laman Puspresnas Kemdikbud, Jumat (14/02).
Di tingkat OSN nasional, kemampuan dan pengetahuan ekonomi Maria diuji kembali. Ia harus menjalani tes ekonomi dan financial literacy di hari pertama yang dilanjutkan dengan tes business case pada hari kedua. Meskipun awalnya bingung, ia memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencari referensi dan mempersiapkan diri lebih baik lagi.
"Dari situ sa mulai belajar materi yang diberikan di grup OSN Ekonomi, yaitu tentang ekonomi, financial literacy, dan business case. Awalnya sa bingung apa itu business case, tapi sa mencari di internet," terangnya.
Sayang, medali juara tak berhasil diraih oleh Maria, namun begitu ia mampu mendapatkan penghargaan sebagai Best Business Case. Menurut Maria, perjuangannya tak lepas dari dukungan orang tua dan kawan-kawannya.
“Sa juga sangat berterima kasih kepada teman kelompok yaitu (Celin, Panji, Sheva, dan Adi). Terima kasih karena sudah menjadi tim yang terbaik di OSN kemarin," tukas Maria. (Luthfiyyah R./Editor: Denty A.)
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/

Write a Facebook Comment
Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
View all comments