- Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025
- Lebih Dari 1.200 Guru SMK dan Instruktur LKP Siap Tingkatkan Kompetensi
- Menyuarakan Kembali Semangat Kartini dalam Bedah Buku Trilogi Kartini
- Kemendikdasmen Dorong Kolaborasi Pusat dan Daerah Ciptakan Lembaga Pendidikan yang Berkualitas
- Bergabunglah dalam Workshop & Sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025!
- Kemendikdasmen Apresiasi Penyelenggaraan Program Bahasa Inggris BERCERITA di Kabupaten Belitung
- Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Program Prioritas SEAMEO 2021–2030
- Revisi UU Sisdiknas Gabungkan 4 UU Terkait Pendidikan, Resentralisasi Guru Dibahas
- Halalbihalal Keluarga Besar Kemendikdasmen: Perkuat Semangat Pengabdian dan Kerja Sama
- Kewaspadaan Terhadap Potensi Bencana Alam Erupsi Gunung Gede dan Gunung Salak di Wilayah Sekitarnya
Wamendikdasmen Dorong Pendidikan Karakter untuk Ciptakan Generasi Peduli Lingkungan

Keterangan Gambar : Wamendikdasmen Dorong Pendidikan Karakter untuk Ciptakan Generasi Peduli Lingkungan
Surakarta, 28 Februari 2025 -- Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk kesadaran lingkungan pada anak muda. Hadir sebagai narasumber dalam acara Solopos Youth Forum 2025 yang mengangkat tema Young People & Sustainability, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, mengungkapkan bahwa kementerian terus mendorong keberlanjutan program penguatan pendidikan karakter demi masa depan bangsa.
“Kami di kementerian sudah lama mendorong program penguatan pendidikan karakter, yang salah satunya menanamkan kecerdasan sosial dan emosional. Anak-anak harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar dan memahami dampak gaya hidup mereka terhadap masa depan bumi,” ujar Wamen Fajar, di Surakarta, pada Kamis (27/2).
Pendidikan karakter semakin ditekankan dengan pendekatan green skills, yakni keterampilan dan kebiasaan hidup ramah lingkungan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Inisiatif ini juga diperkuat melalui program sekolah Adiwiyata dan berbagai penghargaan bagi sekolah ramah lingkungan.
Baca Lainnya :
- Program Pertukaran Guru IKTE 2025, Komitmen Kemendikdasmen Tingkatkan Kompetensi Global Guru0
- Mendikdasmen Kaitkan Puasa dengan Penguatan Karakter Bangsa Dalam Mewujudkan Generasi Emas0
- Kunjungi Sekolah, Mendikdasmen dan Komisi X DPR RI Tekankan Pentingnya Pendidikan Karakter0
- Waspada Hoaks Rekrutmen Asesor Sekolah/Madrasah 20250
- Asa Siswi Kalimantan Utara Meraih Mimpi Menjadi Atlet Renang Nasional0
“Kami ingin menanamkan budaya berpikir dan bertindak yang peduli lingkungan. Oleh karena itu, kami menerapkan pendekatan deep learning, di mana siswa tidak hanya menerima informasi tetapi benar-benar memahami dan menerapkan konsep keberlanjutan dalam kehidupan mereka,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wamen Fajar menyampaikan beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan anak muda untuk berkontribusi terhadap keberlanjutan antara lain: 1) Mengurangi penggunaan plastik dengan membawa tas belanja sendiri. 2) Menghemat energi dengan menggunakan listrik seperlunya. 3) Menanam dan merawat pohon untuk menjaga keseimbangan ekosistem. 4) Menerapkan gaya hidup minim sampah dengan memilah dan mendaur ulang limbah.
“Perubahan dimulai dari diri sendiri. Anak-anak muda tidak perlu menunggu 20-30 tahun untuk peduli terhadap lingkungan. Apa yang kita lakukan hari ini menentukan masa depan kita,” tegasnya.
Sebagai bagian dari strategi penguatan pendidikan karakter untuk keberlanjutan, pemerintah juga terus mendorong para guru untuk menjadi contoh nyata dalam penerapan gaya hidup ramah lingkungan. “Jika kita ingin anak-anak memiliki kesadaran lingkungan, maka guru dan orang tua harus menjadi contoh pertama bagi mereka,” ungkapnya.
CEO Solopos Media Grup, Arif Budi Susilo, dalam sambutannya menekankan bahwa forum ini merupakan wadah bagi generasi muda untuk bertukar gagasan, berbagi inspirasi, serta merancang solusi inovatif guna mengatasi berbagai krisis, seperti energi, pangan, dan lingkungan.
“Negara ini membutuhkan energi dan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Jika kita bisa memastikan kedua aspek ini tetap berjalan dengan baik, kita akan memiliki masa depan yang lebih stabil dan sejahtera,” ujarnya.
Acara yang berlangsung di Terminal Tirtonadi Convention Hall tersebut dihadiri oleh para siswa, guru, dan masyarakat umum. Salah satu peserta yang hadir dari SMA N 1 Cawas, Sefy Ayu Kinasih, turut menyampaikan pentingnya pendidikan karakter dalam sistem pendidikan Indonesia. Menurutnya, pengetahuan tanpa diiringi karakter yang baik dapat menimbulkan dampak negatif bagi individu maupun bangsa.
“Meski suatu negara memiliki penduduk yang berpengetahuan sangat baik, namun negara tersebut bisa menjadi hancur jika tidak tertanam karakter yang baik pada penduduknya,” ucapnya.
Menutup diskusi, Wamen Fajar menyampaikan bahwa masa depan adalah kita, yang berarti pendidikan karakter dapat menjadi gerakan besar yang tidak hanya dilakukan oleh individu tetapi menjadi budaya kolektif di sekolah dan masyarakat.
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah
Laman: kemdikbud.go.id
X: x.com/Kemdikdasmen
Instagram: instagram.com/kemendikdasmen
Facebook: facebook.com/kemendikdasmen
YouTube: KEMDIKDASMEN
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
Siaran Pers Kemendikdasmen: kemdikbud.go.id/main/blog/category/siaran-pers
#PendidikanBermutuuntukSemua
#KemendikdasmenRamah
Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 95/sipers/A6/II/2025
Penulis: Pengelola Web Kemendikdasmen
Editor: Editor BKHM
