- Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025
- Lebih Dari 1.200 Guru SMK dan Instruktur LKP Siap Tingkatkan Kompetensi
- Menyuarakan Kembali Semangat Kartini dalam Bedah Buku Trilogi Kartini
- Kemendikdasmen Dorong Kolaborasi Pusat dan Daerah Ciptakan Lembaga Pendidikan yang Berkualitas
- Bergabunglah dalam Workshop & Sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025!
- Kemendikdasmen Apresiasi Penyelenggaraan Program Bahasa Inggris BERCERITA di Kabupaten Belitung
- Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Program Prioritas SEAMEO 2021–2030
- Revisi UU Sisdiknas Gabungkan 4 UU Terkait Pendidikan, Resentralisasi Guru Dibahas
- Halalbihalal Keluarga Besar Kemendikdasmen: Perkuat Semangat Pengabdian dan Kerja Sama
- Kewaspadaan Terhadap Potensi Bencana Alam Erupsi Gunung Gede dan Gunung Salak di Wilayah Sekitarnya
Antusiasme Siswa NTB dalam SAIH: Langkah Membangun Generasi Berkarakter

Keterangan Gambar : Antusiasme Siswa NTB dalam SAIH: Langkah Membangun Generasi Berkarakter
Nusa Tenggara Barat, Kemendikdasmen – Senam Anak Indonesia Hebat merupakan bagian dari merupakan bagian dari gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan peduli sosial, serta menjadi bagian dari visi Indonesia Emas 2045.
Sejumlah sekolah di Nusa Tenggara Barat mulai melaksanakan Senam Anak Indonesia Hebat pada awal tahun ajaran 2024/2025 ini. Beberapa sekolah tersebut antara lain SD Negeri 26 Rabadompu Barat, SMA Negeri 2 Jonggat, dan sejumlah sekolah lainnya.
Baca Lainnya :
- Peluncuran Center of Excellence Makan Bergizi Gratis, Mendikdasmen Optimis Kualitas SDM Meningkat0
- Program Makan Bergizi Gratis: Komitmen Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan dan Prestasi Siswa0
- Kemendikdasmen Dorong Pendidikan Berkualitas dan Inovasi Lingkungan di Banjarmasin0
- Resmikan Gedung Sekolah di Jatim, Mendikdasmen Dorong Pendidikan Karakter untuk Generasi Unggul0
- Senam Anak Indonesia Hebat Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Murid di Kalimantan Barat0
Di SMA Negeri 2 Jonggat, Nusa Tenggara Barat, kegiatan sosialisasi dan implementasi kebijakan ini telah dimulai sejak awal Januari 2025. Kepala sekolah SMA Negeri 2 Jonggat, Basuki, menyatakan dukungannya atas program ini dan telah melakukan sosialisasi kepada seluruh elemen sekolah. Saat ini, SMAN 2 Jonggat memiliki 357 siswa, 36 guru, dan 10 staf yang berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Kegiatan yang dilaksanakan mencakup senam anak Indonesia setiap Sabtu sebagai bagian dari program Sabtu Budaya.
“Kami seluruh elemen dari SMAN 2 Jonggat, Kab. Lombok Tengah, senang dan mendukung kebijakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dari Kemendikdasmen. Dari awal Januari 2025, kebijakan Kemendikdasmen untuk pembentukan karakter siswa melalui 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sudah disosialisasikan dan implementasikan pada kegiatan Sabtu Budaya, pada mata pelajaran PJOK,” ujar Basuki.
Basuki juga menyampaikan bahwa sekolah telah mengajak seluruh pihak untuk mendukung program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, termasuk orang tua, komite sekolah, pengawas pembina, Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bintara Pembina Desa, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, perangkat desa, dan sebagainya, yang disampaikan melalui komunitas belajar, grup di media sosial, laman sekolah, dan pertemuan bersama stakeholder.
Sementara itu, Kepala sekolah SD Negeri 26 Rabadompu Barat, Muhammad Yunus, menambahkan bahwa kebijakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat merupakan inisiatif positif dalam membentuk karakter generasi bangsa yang kuat dan berakhlak baik. Ia menyampaikan bahwa siswa lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran setelah mengikuti aktivitas senam. SD Negeri 26 Rabadompu Barat memiliki 130 siswa yang terdiri dari 68 siswa laki-laki dan 62 siswa perempuan. Selain itu, terdapat 19 guru, 2 tenaga administrasi, 1 penjaga sekolah, dan 1 kepala sekolah yang mendukung proses belajar mengajar.
Yunus mengungkapkan bahwa sekolah telah melibatkan semua elemen, termasuk mengadakan pertemuan dengan orang tua dan komite sekolah untuk mendukung penerapan Senam Anak Indonesia Hebat.
“Sekolah mengadakan pertemuan dengan orang tua, komite, dan pengawas sekolah guna menyampaikan kebijakan ini. Kami melibatkan orang tua dan komite dalam pengawasan dan memantau perilaku 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” jelasnya.
Yunus mengatakan bahwa dalam upaya mengimplementasikan kegiatan senam, sekolah telah mengatur jadwal yang teratur dan membimbing siswa secara berjenjang dalam menguasai gerakan senam. Para guru berperan sebagai instruktur dan secara mandiri mempelajari gerakan senam. Selain itu, disiplin waktu juga ditekankan, dengan siswa yang diharapkan hadir lebih awal untuk mengikuti senam pagi.
Tantangan dan Antusiasme dalam Senam Anak Indonesia Hebat
Basuki menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan Senam Anak Indonesia Hebat, SMA Negeri 2 Jonggat mengalami tantangan terkait kurangnya media sosialisasi yang efektif, terutama karena kegiatan senam dilakukan di luar ruangan, sehingga penggunaan media seperti LCD proyektor tidak dapat dimaksimalkan. Selain itu, diperlukan pelatih yang terlatih untuk mendampingi kegiatan ini, selain peran guru olahraga yang ada di sekolah.
Meskipun demikian, siswa menunjukkan antusiasme dan semangat tinggi setelah menjalani latihan rutin. Respons positif ini mencerminkan keberhasilan kegiatan dalam meningkatkan minat dan partisipasi anak-anak dalam mengikuti aktivitas fisik.
Di sisi lain, Yunus mengungkapkan bahwa pelaksanaan kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat menghadapi beberapa tantangan, seperti kurangnya fasilitas dan peralatan olahraga, serta faktor cuaca yang tidak menentu seperti hujan dan panas. Selain itu, pengaturan waktu untuk kegiatan senam juga menjadi kendala di SD Negeri 26 Rabadompu Barat.
Meskipun tantangan tersebut ada, siswa-siswi menunjukkan respons yang sangat positif setelah mengikuti aktivitas senam. Mereka terlihat lebih antusias dan bersemangat dalam pembelajaran, serta lebih ceria dan aktif. Partisipasi dalam kegiatan senam ini juga membuat mereka merasa lebih sehat dan kuat, siap untuk menghadapi proses belajar selanjutnya.
“Siswa merasa lebih berenergi dan siap untuk belajar, lebih percaya diri, dan termotivasi, serta merasa lebih sehat dan kuat,” tambahnya.
Program 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: Membangun Generasi Cerdas dan Berkarakter
Basuki menyatakan bahwa penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat membawa sejumlah nilai positif yang dapat membangun siswa menjadi generasi cerdas dan berkarakter seperti disiplin, gotong royong, tanggung jawab, semangat juang, pantang menyerah, serta dapat menjaga kesehatan fisik dan rohani siswa.
Begitu pun yang disampaikan Yunus bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan kedisiplinan dan tanggung jawab siswa, serta menumbuhkan kemandirian dan semangat bergotong royong di kalangan mereka.
“Aktivitas senam berhasil meningkatkan sikap tanggung jawab siswa, menumbuhkan kemandirian, semangat bergotong royong, dan tolong menolong terjalin dengan baik,” jelasnya.
Sekolah-sekolah di Nusa Tenggara Barat telah mengimplementasikan kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat dengan melibatkan orang tua dalam pengawasan perilaku anak. Hal ini menjadi kunci dalam mencapai tujuan dari gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Dengan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, diharapkan gerakan ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang. (Christine / Editor: Stephanie)
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/
