Mendikdasmen Mendorong Penguatan Inovasi dalam Program Ditjen Diksi PKPLK

By Nurjolis 28 Mei 2025, 09:10:12 WIB Pendidikan Dasar dan Menengah
Mendikdasmen Mendorong Penguatan Inovasi dalam Program Ditjen Diksi PKPLK

Keterangan Gambar : Mendikdasmen Mendorong Penguatan Inovasi dalam Program Ditjen Diksi PKPLK


Jakarta, 27 Mei 2025 – Dalam upaya penguatan pendidikan vokasi, pendidikan khusus, dan pendidikan layanan khusus (PKPLK), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melaksanakan pembukaan kegiatan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Prioritas dan Sinkronisasi Kebijakan Ditjen Diksi PKPLK di Ruang Graha Utama, Gedung A, Kemendikdasmen, Senin, (26/5). 

Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menyambut baik serta memberikan apresiasi terhadap rancangan program prioritas yang telah dikerjakan oleh Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK. Menteri Mu’ti mengungkapkan bahwa empat program prioritas yang sudah dirancang tersebut adalah untuk menerjemahkan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan program prioritas Kemendikdasmen secara umum. 

“Saya berharap, program-program ini dapat diterjemahkan menjadi program yang lebih operasional sebagai pembuktian untuk menjadikan Kemendikdasmen sebagai layanan pendidikan yang RAMAH,” kata Mu’ti. 

Baca Lainnya :

Menteri Mu’ti juga menegaskan bahwa rancangan program prioritas Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik. Menurutnya, persepsi terhadap program tersebut harus sama dan semua pihak harus memahami sejatinya program-program tersebut dilakukan untuk menghadirkan pendidikan Indonesia berkualitas dan berkeadilan dengan melibatkan partisipasi semesta.

“Rapat koordinasi (rakor) ini menjadi penting untuk dapat menerjemahkan program yang telah dirancang Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK dengan program prioritas Presiden dan Kemendikdasmen. Kita harus lebih kreatif dalam menerjemahkan program, out of the box, tapi tetap berpijak pada peraturan yang ada,” kata Mu’ti pada akhir sambutannya.

Lebih lanjut, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, dalam laporannya mengungkapkan bahwa rapat tersebut merupakan respons dan dukungan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tentang Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 terkait bidang pendidikan. 

“Dengan membawa semangat pendidikan vokasi PKPLK bermutu, setara, dan berdaya saing, Ditjen Diksi PKPLK telah menyusun rancangan program serta kegiatan prioritas yang ditetapkan oleh masing-masing satuan kerja yang nantinya akan diimplementasikan pada satuan pendidikan terkait di daerah,” kata Tatang.

Tatang menerangkan bahwa program tersebut terdiri dari SMK Berbasis Keunggulan Wilayah, Perluasan Pendidikan Inklusif, Penguatan Kursus dan Pelatihan, serta Pendidikan Berbasis Pemberdayaan Komunitas. ”Program SMK Berbasis Keunggulan Wilayah merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran berbasis potensi wilayah, memperkuat kemitraan dengan dunia usaha, dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” terang Tatang.

“Program ini juga akan berfokus pada konteks lokal sebagai sumber pembelajaran, serta pendekatan holistik berbasis wilayah, dan akan mendorong siswa SMK untuk memiliki sertifikasi kompetensi, akses kerja, dan jiwa wirausaha, serta melibatkan mitra lokal, seperti BUMDes, koperasi, UMKM, Pokdarwis, Poktan, dan lainnya dalam penguatan ekosistem pendidikan vokasi berbasis wilayah,” lanjut Tatang.

Selanjutnya, Tatang mengatakan bahwa untuk Program Perluasan Pendidikan Inklusif, Ditjen Pendidikan Vokasi PKPLK telah merancang pendidikan jarak jauh (PJJ) untuk pendidikan menengah dengan menyasar anak-anak di daerah terpencil, sekolah dalam negeri dan luar negeri (SILN), serta lembaga pendidikan dengan keterbatasan infrastruktur. Program ini menargetkan implementasi awal di sekolah-sekolah eksisting yang siap, sebagai early adopter melalui dukungan pusat. 

“Untuk Program Penguatan Kursus dan Pelatihan, target ini di tahun 2025 mencakup 6.400 lulusan bekerja, 1.000 instruktur terdampak, 550 LKP daring aktif, dan 224 lembaga dapat terlibat. Sementara itu, untuk Program Pendidikan Berbasis Pemberdayaan Komunitas, kita akan turut mendukung program Relawan Komunitas untuk menjangkau Anak Tidak Sekolah (ATS) di wilayah 3T melalui pendekatan komunitas,” terang Tatang.

Di sisi lain, tatang menambahkan bahwa Ditjen Diksi PKPLK akan dapat mengatasi beberapa persoalan terkait kekurangan ruang kelas serta guru, termasuk akan dapat memberikan akses pendidikan bagi kelompok rentan. ”Program ini akan dapat membuka akses pendidikan yang luas, fleksibel, dan inklusif, serta akan relevan dengan tuntutan mutu di era industri 4.0 saat ini,” tambahnya.

Sumber: Siaran Pers Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor: 241/sipers/A6/V/2025

Penulis: Ririn Ramandani

Editor: Denty Anugrahmawaty




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment