- Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2025
- Lebih Dari 1.200 Guru SMK dan Instruktur LKP Siap Tingkatkan Kompetensi
- Menyuarakan Kembali Semangat Kartini dalam Bedah Buku Trilogi Kartini
- Kemendikdasmen Dorong Kolaborasi Pusat dan Daerah Ciptakan Lembaga Pendidikan yang Berkualitas
- Bergabunglah dalam Workshop & Sosialisasi Hari Kesiapsiagaan Bencana 2025!
- Kemendikdasmen Apresiasi Penyelenggaraan Program Bahasa Inggris BERCERITA di Kabupaten Belitung
- Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Program Prioritas SEAMEO 2021–2030
- Revisi UU Sisdiknas Gabungkan 4 UU Terkait Pendidikan, Resentralisasi Guru Dibahas
- Halalbihalal Keluarga Besar Kemendikdasmen: Perkuat Semangat Pengabdian dan Kerja Sama
- Kewaspadaan Terhadap Potensi Bencana Alam Erupsi Gunung Gede dan Gunung Salak di Wilayah Sekitarnya
Langkah Strategis SMK Negeri 1 Way Kenanga Membentuk Karakter Siswa Melalui Penerapan SAIH

Keterangan Gambar : Langkah Strategis SMK Negeri 1 Way Kenanga Membentuk Karakter Siswa Melalui Penerapan SAIH
Lampung, Kemendikdasmen - Program Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) merupakan langkah strategis dalam membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter kuat yang dapat menjadi pondasi kesuksesan bangsa di masa mendatang.
Salah satu sekolah di Lampung, yaitu SMK Negeri 1 Way Kenanga, telah mengimplementasikan program SAIH secara rutin selama dua kali dalam satu pekan sejak bulan Januari 2025. Menurut Sri Widayati selaku kepala sekolah, melalui pembiasaan SAIH peserta didik terlihat lebih bersemangat saat pembelajaran. Mereka terlihat senang dan tidak mudah merasa lelah atau mengantuk saat berada di kelas.
Baca Lainnya :
- Antusiasme Siswa NTB dalam SAIH: Langkah Membangun Generasi Berkarakter0
- Peluncuran Center of Excellence Makan Bergizi Gratis, Mendikdasmen Optimis Kualitas SDM Meningkat0
- Program Makan Bergizi Gratis: Komitmen Pemerintah dalam Meningkatkan Kesehatan dan Prestasi Siswa0
- Kemendikdasmen Dorong Pendidikan Berkualitas dan Inovasi Lingkungan di Banjarmasin0
- Resmikan Gedung Sekolah di Jatim, Mendikdasmen Dorong Pendidikan Karakter untuk Generasi Unggul0
“Program ini tidak hanya meningkatkan kebugaran fisik, tetapi juga berkontribusi pada suasana belajar yang lebih aktif dan menyenangkan bagi para peserta didik," ujarnya pada Jumat (7/2).
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini mampu meningkatkan perkembangan peserta didik secara holistik yang mencakup olah hati (etika), olah pikir (literasi), olah karsa (estetika), dan olahraga (kinestetik). Kebiasaan-kebiasaan seperti proaktif, mengatur waktu, dan memprioritaskan tugas membantu peserta didik lebih fokus dalam belajar serta membentuk karakter peserta didik lebih kuat, mandiri, dan bertanggung jawab.
Salah satu peserta didik, Asyif Ilham Faqih, menyampaikan bahwa program ini harus terus dilanjutkan karena membuat tubuh menjadi sehat. Beberapa temannya juga sudah mulai bersemangat untuk mengikuti kegiatan senam ini.
“Program SAIH sangat mengasyikan, gerakannya mudah diikuti, instrumennya juga seru,” ungkapnya.
Dalam penerapan SAIH, Sri Widayati mengakui tidak menemukan tantangan dalam membangun 7 kebiasaan tersebut. Namun, untuk menyukseskan kegiatan ini dibutuhkan kerjasama berbagai pihak seperti, orangtua, guru, dan masyarakat.
“Cara merangkul dan mengajak kerjasama wali murid/komite sekolah/dinas pendidikan/pengawas untuk andil mensukseskan kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat adalah melakukan sosialisasi tentang kebijakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Dimulai dari grup WA wali murid dan Komite Sekolah, mengadakan pertemuan dengan seluruh wali murid dan komite Sekolah. Dinas Pendidikan/Pengawas ikut menghimbau untuk mensukseskan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat,” tambahnya.
Melalui penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai positif, seperti menjadi lebih sehat, disiplin, kecerdasan intelektual dan spiritual, berkarakter, memiliki kepribadian yang kuat, meningkatnya kepedulian sosial, serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. (Penulis: Cahyo Zhorif Haryadi, editor: Laili)
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id/
